Memuat terjemah surah Al Quran per 5 ayat dan Tafsir pilihan

membaca makna al-qur'an adalah dzikir yang menyejukkan

Ayat Tentang Arti Shalawat dari Allah atas Nabi dan Kita

Inilah dua ayat tentang arti shalawat Allah atas Nabi dan shalawat Allah atas kita, orang Islam. Arti atau maksudnya dapat dipahami dari arti ayat serta tafsirnya.

Ayat berupa gambar dan teks Arab Latin sehingga bisa di save atau di copy paste. Selamat membaca, semoga bermanfaat. mq

Allah SWT berfirman dalam QS Al Ahzab ayat 43:
 

هُوَ الَّذِيْ يُصَلِّيْ عَلَيْكُمْ وَملَۤائِكَتُهٗ لِيُخْرِجَكُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِۗ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَحِيْمًا

Artinya:

Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.

Tafsir Jalalayn:

(Dialah Yang memberi rahmat kepada kalian) yang membelaskasihani kalian (dan malaikat-Nya) memohonkan ampunan buat kalian (supaya Dia mengeluarkan kalian) supaya Dia terus menerus mengeluarkan kalian (dari kegelapan) yakni kekafiran (kepada cahaya) yaitu keimanan. (Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman).

Allah SWT berfirman dalam QS Al Ahzab ayat 56:


اِنَّ اللّٰهَ وَملَۤائِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya:

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

Tafsir Jalalayn:

(Dialah Yang memberi rahmat kepada kalian) yang membelaskasihani kalian (dan malaikat-Nya) memohonkan ampunan buat kalian (supaya Dia mengeluarkan kalian) supaya Dia terus menerus mengeluarkan kalian (dari kegelapan) yakni kekafiran (kepada cahaya) yaitu keimanan. (Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman).

Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan melalui Amirul Mukminin Umar ibnul Khattab RA yang telah menceritakan bahwa Rasulullah SAW melihat seorang wanita dari kalangan para tawanan yang menggendong anak kecilnya, lalu menempelkannya pada dadanya dan menyusuinya. Maka Rasulullah SAW bertanya,

اَتَرَوْنَ هٰذِهٖ تُلْقِيْ وَلَدَهَا فِى النَّارِ وَهِيَ تَقْدِرُ عَلٰى ذٰلِكَ. قَالُوْا لَا. قَالَ فَوَاللّٰهِ لَلَّهُ اَرْحَمُ بِعِبَادِهٖ مِنْ هٰذِهٖ بِوَلَدِهَا

Maksudnya: "Bagaimanakah pendapat kalian, apakah wanita ini tega mencampakkan bayinya ke dalam api, sedangkan ia mampu melakukannya?" Mereka menjawab, "Tidak." Rasulullah SAW bersabda: "Maka Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada wanita ini kepada anaknya."

Itulah dua ayat tentang arti shalawat Allah atas Nabi dan shalawat Allah atas kita, orang Islam. Mudah2an arti, terjemah, serta tafsirnya di atas dapat dipahami.
Kirim Ini:

Ayat tentang Janji Setan Di Hadapan Allah Untuk Manusia

Inilah ayat tentang janji setan di hadapan Allah SWT. Ayat berupa gambar, teks, terjemah dan tafsir. Gambar ayat bisa di save, teks bisa di copy paste. mq


Bahwa Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-A'raf ayat 16 - 17 tentang janji syaitan, sebagaimana berikut:

قَالَ فَبِمَآ اَغْوَيْتَنِيْ لَاَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيْم 
#
ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ ۚاَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤئِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ .
(١الأعراف ١٦-١٧)

Terjemah:

(Iblis) menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan aku, pasti aku akan selalu menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus,

... kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur."
(QS. Al-A'raf, 16-17)


Tafsir Jalalayn:

(Iblis menjawab, "Karena Engkau telah menyesatkan saya) Engkau telah menghukum saya; huruf ba mengandung makna qasam/sumpah dan sebagai jawabnya ialah (saya benar-benar akan menghalang-halangi mereka) yaitu anak-anak Adam (dari jalan Engkau yang lurus) maksudnya dari jalan yang dapat mempertemukan mereka kepada Engkau.

... (Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang, dari kanan dan dari kiri mereka) maksudnya dari segala penjuru, kemudian aku halang-halangi mereka untuk bisa menempuh jalan-Mu itu. Akan tetapi Ibnu Abbas memberikan penafsirannya, bahwa iblis tidak akan dapat mendatangi mereka dari arah atasnya hal itu supaya ia jangan menghalang-halangi jalan antara hamba dengan rahmat Allah swt. (dan engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur") yakni beriman.

Tafsir Muyassar:

Iblis yang dilaknat Allah berkata: "Karena Engkau telah menyesatkan aku, aku akan berusaha keras menyesatkan Bani Adam (manusia) dari jalan-Mu yang lurus, dan aku akan menghalang-halangi mereka dari agama Islam sebagai fitrah mereka."

.... Kemudian aku akan mendatangi mereka dari segala penjuru. Aku akan menghalang-halangi mereka dari kebenaran dan aku akan perlihatkan kebatilan tampak indah di mata mereka, aku akan tanamkan kepada mereka cinta dunia dan ragu terhadap akhirat. Dan Engkau tidak akan mendapatkan banyak dari keturunan Bani Adam (manusia) yang bersyukur atas nikmat-nikmat-Mu.

Dengan senantiasa mengingat Ayat tentang Janji Setan Di Hadapan Allah ini, diharapkan, kita semakin waspada terhadap gangguan syaitan yg selalu mengancam keimanan kita dari berbagai penjuru arah.

Salah satu kiat kita menanggulangi hal ini yaitu menjalankan anjuran Allah dan Rasulullah, yakni sering2 membaca kalimat Ta'awwudz. Semoga dgn perlawanan ini kita iman kita terjaga, islam kita istiqamah hingga akhirat. Aaamiin Yra.
Kirim Ini:

Dilematis, Ikut Kebanyakan Orang Atau Kebenaran Ayat

Inilah ayat tentang pilihan yg sangat dilematis, Ikut Kebanyakan Orang Atau Kebenaran Ayat Al Quran. Ayat berupa teks Arab, gambar, terjemah dan tafsir pilihan. Ada juga keterangan simpulan. Semoga kita bisa menyelami makna Ayat AlQuran ini sebagai tambahan ilmu utk diaplikasikan di dalam kehidupan nyata.


Allah SWT berfirman dalam QS Al An'am ayat 116:

وَاِنْ تُطِعْ اَكْثَرَ مَنْ فِى الْاَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَ 
Terjemah:

Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.

Tafsir Jalalayn:

(Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi) yakni orang-orang kafir (niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah) yaitu agama-Nya (sama sekali) (mereka tidak akan mau mengikuti kecuali hanya pada prasangka belaka) dalam perdebatan mereka denganmu tentang masalah bangkai, yaitu di kala mereka berkata, "Apa yang telah dibunuh oleh Allah lebih berhak untuk kamu makan daripada apa yang kamu bunuh sendiri." (dan sama sekali) tidak lain (mereka hanyalah berdusta) di dalam hal tersebut.

Tafsir Kemenag RI:

Setelah menjelaskan tentang kebenaran Nabi Muhammad, Allah melarangnya untuk menghiraukan musuh-musuhnya yang tidak mau tergerak untuk mengikuti petunjuk Allah.

Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini yang memilih kesesatan daripada hidayah, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan belaka yang tidak memiliki landasan yang kuat, hanya karena mengikuti hawa nafsu belaka yang terus membuai mereka, dan mereka hanyalah membuat kebohongan yang tidak sesuai dengan kenyataan.

Tafsir Ibnu Katsir:

Allah SWT memberitahukan perihal kebanyakan penduduk bumi dari kalangan Bani Adam, bahwa mereka dalam keadaan sesat. Seperti yang disebut dalam ayat lain, yaitu firman-Nya:

وَلَقَدْ ضَلَّ قَبْلَهُمْ اَكْثَرُ الْاَوَّلِيْنَ
Artinya:

Dan sesungguhnya telah sesat sebelum mereka (Quraisy) sebagian besar dari orang-orang yang dahulu.
(Ash-Shaffat, [37:71])

Dan firman Allah SWT:
وَمَآ اَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِيْنَ
Artinya:

Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya.
(Yusuf, [12:103])

Mereka dalam kesesatannya itu tidak merasa yakin akan perihal mereka sendiri, melainkan mereka berada dalam dugaan yang dusta dan perkiraan yang batil. Sebagaimana yang dinyatakan oleh firman-Nya:

اِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَ

Artinya:

Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.
(Al-An'am, [6:116])

Makna lafaz AL-KHARSH ialah AL-HAZR artinya mandul. Dikatakan kharasha annakhlu, artinya pohon kurma itu tidak berbuah; semuanya itu terjadi karena takdir dan kehendak Allah semata.

Keterangan:

- Allah melarang setiap orang Islam mengikuti kebathilan meskipun itu pilihan banyak orang di muka bumi.

- Allah memerintahkan setiap orang Islam mengikuti kebenaran (petunjuk Al Quran) meskipun itu pilihan segelintir orang di muka bumi.

- Setiap pilihan pasti ada resiko. Kalau ikut kebanyakan orang (dalam ketidaktaatan) akan banyak teman tapi dimurkai Allah. Kalau ikut kebenaran ayat Al Quran akan banyak musuh tapi diridhoi Allah. Dan contoh dilematis lain semisal ini.

- Allah menurunkan pilihan dilematis semata-mata utk menguji kualitas keimanan dan ketakwaan dimiliki setiap orang Islam.
Kirim Ini:

Kedustaan Orang Kafir Mau Nanggung Dosa Orang Islam

Inilah ayat tentang Kedustaan Orang Kafir Mau Menanggung Dosa Orang Islam. Kedustaan Orang Kafir Mau Menanggung Dosa Orang Islam. Muatan: gambar, tulisan arab, terjemah dan tafsir.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surah Al-'Ankabut, ayat 12;


وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّبِعُوْا سَبِيْلَنَا وَلْنَحْمِلْ خَطٰيٰكُمْۗ وَمَا هُمْ بِحٰمِلِيْنَ مِنْ خَطٰيٰهُمْ مِّنْ شَيْءٍۗ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ 


Terjemahnya : 

Dan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, "Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu," padahal mereka sedikit pun tidak (sanggup) memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.


Tafsir Muyassar: 

Orang-orang Quraisy yang mengingkari keesaan Allah dan tidak beriman kepada janji dan ancaman Allah, berkata kepada orang-orang yang membenarkan Allah dan mengamalkan syariat-Nya dari mereka: Tinggalkanlah agama Muhammad dan ikutilah agama kami, niscaya kami akan menanggung dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kalian. Padahal mereka tidak menanggung dosa-dosa mereka sedikit pun. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berdusta dalam apa yang mereka katakan.


Tafsir Ibnu Katsir: 

Firman Allah SWT:

*وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّبِعُوْا سَبِيْلَنَا*

#Dan berkatalah orang-orang kafir kepada orang-orang yang beriman: "Ikutilah jalan kami,#

 (Al-'Ankabut, [29:12])


Allah SWT berfirman, menceritakan perihal orang-orang kafir Quraisy, bahwa mereka mengatakan kepada Orang-orang yang beriman dari kalangan mereka lagi mengikuti jalan hidayah, "Berbaliklah (murtadlah) kalian dari agama kalian, lalu kembali kepada agama kami dan mengikuti jalan kami."

*وَلْنَحْمِلْ خَطٰيٰكُمْ*

#dan nanti kami akan memikul dosa-dosamu.#

(Al-'Ankabut, [29:12])


Maksudnya, jika kalian mempunyai dosa-dosa dalam kemurtadan kalian, maka kamilah yang akan menanggungnya. Perihalnya sama dengan perkataan seseorang, "Lakukanlah ini, dosamu akulah yang menanggungnya." Allah SWT menjawab ucapan mereka seraya mendustakannya:

*وَمَا هُمْ بِحَامِلِيْنَ مِنْ خَطٰيٰهُمْ مِّنْ شَيْءٍ اِنَّهُمْ لَكٰذِبُوْنَ*

#dan mereka (sendiri) sedikit pun tidak (sanggup) memikul dosa-dosa mereka. Sesungguhnya mereka adalah benar-benar orang pendusta.#

 (Al-'Ankabut, [29:12])


Yakni dusta dalam ucapan mereka yang menyatakan bahwa mereka sanggup memikul beban dosa-dosa orang-orang yang mereka suruh untuk murtad dari agamanya. Karena sesungguhnya tiada seorang pun yang menanggung dosa orang lain. Sehubungan dengan hal ini Allah SWT telah berfirman dalam ayat lain:

*وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى وَاِنْ تَدْعُ مُثْقَلَةٌ اِلٰى حِمْلِهَا لَا يُحْمَلْ مِنْهُ شَيْءٌ وَّلَوْ كَانَ ذَا قُرْبٰى*

#Dan jika seorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul dosanya itu, tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikit pun meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya.#

 (Fathir, [35:18])

*وَلَا يَسْـَٔلُ حَمِيْمٌ حَمِيْمًا. يُبَصَّرُوْنَهُمْ*

#Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya, sedang mereka saling melihat.#

 (Al-Ma'arij, [70:10]-[70:11])

Kirim Ini:

Ayat Tentang Balasan Amal 'Kebaikan' Bagi Orang Kafir

Inilah Ayat Tentang Balasan Amal 'Kebaikan' Bagi Orang Kafir disertai gambar, makna terjemah dan tafsir

Ayat Tentang Balasan Amal 'Kebaikan' Bagi Orang Kafir

Allah SWT berfirman dalam 

وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍۢ بِقِيْعَةٍ يَّحْسَبُهُ الظَّمْاٰنُ مَاۤءًۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَهٗ لَمْ يَجِدْهُ شَيْـًٔا وَّوَجَدَ اللّٰهَ عِنْدَهٗ فَوَفّٰىهُ حِسَابَهٗ ۗ وَاللّٰهُ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ۙ

Artinya:

Dan orang-orang yang kafir, amal perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila (air) itu didatangi tidak ada apa pun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah baginya. Lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan (amal-amal) dengan sempurna dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

( QS An-Nur, 39)

Keterangan;

Tafsir Muyassar:


Orang-orang yg kufur kepada Rabb mereka dan mendustakan para Rasul-Nya, semua amalan mereka seperti: silaturrahim, membebaskan tawanan dan amalan lain yg mereka anggap akan bermanfaat bagi mereka nanti di akhirat ternyata laksana fatamorgana. Yakni terlihat seperti air yg ada di tanah datar, yang disangka air oleh orang-orang yg sedang dahaga, tetapi bila didatanginya dia tidak mendapatkan air tersebut. Orang-orang kafir menyangka semua amalannya bisa bermanfaat namun ternyata pada hari kiamat ia tidak mendapatkan pahalanya. Ia hanya mendapati Allah Maha Mengawasi dirinya lalu Dia memberikan balasan amalnya dengan sempurna kepadanya. Dan Allah adalah Dzat yang Mahacepat perhitungan-Nya. Maka hendaknya orang yg bodoh tidak mengira bahwa ancaman ini adalah lambat karena ia pasti akan mendatanginya.

Tafsir Ibnu Katsir:

Perumpamaan pertama menggambarkan tentang keadaan orang-orang kafir militan yang menyeru orang lain kepada kekafirannya. Mereka menduga bahwa dirinya berada dalam jalan dan keyakinan yang benar, padahal kenyataannya mereka sama sekali tidak benar. Perumpamaan mereka dalam hal ini sama dengan fatamorgana yg terlihat di tanah datar yang luas dari kejauhan. Pemandangannya kelihatan seakan-akan seperti lautan yang berombak.

Artinya tanah datar yang luas dan membentang, fatamorgana akan kelihatan dari tanah seperti itu, dan terjadinya sesudah lewat tengah hari. Sedangkan kalau terjadi pada permulaan siang hari berupa seakan-akan ada air antara langit dan bumi, maka dinamakan al-al (embun).

Apabila fatamorgana terlihat oleh orang yang kehausan, maka ia akan menduganya sebagai air, lalu ia menuju ke arahnya dengan maksud untuk minum air darinya. Tetapi setelah dekat dengan fatamorgana, dia tidak mendapatinya sesuatu apa pun. (An-Nur, [24:39])

Demikian pula keadaan orang kafir, ia menduga bahwa dirinya telah mengerjakan suatu amal kebaikan, dan bahwa dirinya pasti mendapat sesuatu pahala. Tetapi apabila ia menghadap kepada Allah pada hari kiamat nanti dan Allah menghisabnya serta menanyai semua amal perbuatannya, ternyata dia tidak menjumpai sesuatu pun dari apa yang telah dilakukan sebelumnya. Adakalanya karena tidak ikhlas, atau adakalanya karena tidak sesuai dengan tuntunan syariat, seperti yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya:

*وَقَدِمْنَآ اِلٰى مَا عَمِلُوْا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَاۤءً مَّنْثُوْرًا*

"Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan." (Al-Furqan, [25:23])

Dan dalam surat ini Allah SWT berfirman:

*وَوَجَدَ اللّٰهَ عِنْدَهٗ فَوَفّٰىهُ حِسَابَهٗ وَاللّٰهُ سَرِيْعُ الْحِسَابِ*

"Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup, dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya."
(An-Nur, [24:39])

Dan orang kafir hanya mendapati ketentuan Allah yang sudah pasti ia hadapi di akhirat yaitu azab yang amat pedih sebagai balasan atas kekufurannya sewaktu di dunia.

Demikianlah menurut apa yg diriwayatkan dari Ubay ibnu Ka'b, Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah serta lain-lainnya.
Kirim Ini:

PILIH SURAH

#AYAT PILIHAN 1- ALFATIHAH 10-YUNUS 100-AL'ADIYAT 101-AL-QAARI'AH 102-AT-TAKAATSUR 103-AL-'ASHR 104-AL-HUMAZAH 105-AL-FIIL 106-AL-QURAISY 107-AL-MAA'UUN 108-AL-KAUTSAR 109-AL-KAFIRUN 11-HUUD 110-AN-NASHR 111-AL-LAHAB 112-AL-IKHLAS 113-AL-FALAQ 114-AN-NAAS 12-YUSUF 13-AR-RA'D 14-IBRAHIM 15-AL-HIJR 16-AN-NAHL 17-AL-ISRAA' 18-AL-KAHFI 19-MARYAM 2-AL-BAQARAH 20-THAAHAA 21-AL-ANBIYAA' 22-AL-HAJJ 23-AL-MU'MINUUN 24-AN-NUUR 25-AL-FURQAAN 26-ASY-STU'ARAA' 27-AN-NAML 28-AL-QASHASH 29-AL-'ANKABUUT 3-ALI-IMRAN 30-AR-RUUM 31-LUQMAN 32-AS-SAJDAH 33-AL-AHZAB 34-SABA' 35-FAATHIR 36-YAASIIN 37-ASH-SHAAFFAAT 38-SHAAD 39-AZ-ZUMAR 4-AN-NISAA' 40-AL-MU'MIN 41-FUSHSHILAT 42-ASY-SYUURA 43-AZ-ZUKHRUF 44-AD-DUKHAAN 45-AL-JAATSIYAH 46-AL-AHQAAF 47-MUHAMMAD 48-AL-FATH 49-AL-HUJURAAT 5-AL-MAAIDAH 50-QAAF 51-ADZ-DZAARIYAAT 52-ATH-THUUR 53-AN-NAJM 54-AL-QAMAR 55-AR-RAHMAAN 56-AL-WAAQI'AH 57-AL-HADIID 58-AL-MUJAADILAH 59-AL-HASYR 6-AL-AN'AAM 60-AL-MUMTAHANAH 61-AS-SHAFF 62-AL-JUMU'AH 63-AL-MUNAAFIQUUN 64-AT-TAGHAABUN 65-ATH-THALAAQ 66-AT-TAHRIIM 67-AL-MULK 68-AL-QALAM 69-AL-HAAQQAH 7-AL-A'RAAF 70-AL-MA'AARIJ 71-NUH 72-AL-JIN 73-AL-MUZZAMMIL 74-AL-MUDDATSTSIR 75-AL-QIYAAMAH 76-AL-INSAAN 77-AL-MURSALAAT 78-AN-NABAA' 79-AN-NAAZI'AAT 8-AL-ANFAAL 80-'ABASA 81-AT-TAKWIIR 82-AL-INFITHAAR 83-AL-MUTHAFFIFIIN 84-AL-INSYIQAAQ 85-AL-BURUUJ 86-ATH-THAARIQ 87-AL-A'LAA 88-AL-GHAASYIYAH 89-AL-FAJR 9-AT-TAUBAH 90-AL-BALAD 91-ASY-SYAMS 92-AL-LAIL 93-ADH-DHUHA 94-AL-INSYIRAH 95-AT-TIIN 96-AL-"ALAQ 97-AL-QADR 98-AL-BAYYINAH 99-AZ-ZALZALAH DOA DLL